Tuesday, April 16, 2013

Data dan Variabel

Diposkan oleh ema di 4:53 AM 1 komentar


A. Pengertian Data

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data masih belum dapat ‘bercerita’ banyak sehingga perlu diolah lebih lanjutPengertian data juga bisa berarti kumpulan file atau informasi dengan tipe tertentu, baik suara, gambar atau yang lainnya

B. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan teknik lainnya1.      Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan.Keuntungan dari teknik angket adalah:1.      Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2.      Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3.      Angket tidak terlalu menggangu respoden karena pengisiannya ditentukan oleh respoden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.
Kerugian teknik angket:1.      Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatuf rendah.
2.      Angket tidak dapat digunkan untuk respoden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3.      Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
2.      Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.Keuntungan wawancara adalah:1.      Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
2.      Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
3.      Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah:1.      Wawancara memerlukan biaya yang sangat untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
2.      Wawancara hanya dapat menjangkau jumalh responden yang lebih kecil.
3.      Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden.
3.      Observasi
Observasi atau pengamatan  kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan.Keuntungan observasi adalah:1.      Data yang diperoleh adalah data yang segar.
2.      Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi adalah:1.      Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
2.      Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati.
4.       Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.Dokumen dapat dibedakan menjadikan dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi.Keuntungan studi dokumentasi adalah:1.      Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian
2.      Tak kreatif. Karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan data.
3.      Analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu
4.      Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil.
Kerugian studi dokumentasi adalah:1.      Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk kep[erluan penelitian, maka data yang tersedia mungkin bias
2.      Tersedia secra selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
3.      Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
4.      Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.

C. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

1. Data PrimerData primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

2. Data SekunderData sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

D. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

1. Data InternalData internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data EksternalData eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

E. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya

1. Data KuantitatifData kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

2. Data KualitatifData kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

E. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data

1. Data DiskritData diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.

2. Data KontinyuData kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

F. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1. Data Cross SectionData cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.

2. Data Time Series / BerkalaData berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

Pengertian VariabelVariabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan. Macam-macam Variabel
Variabel-variabel yang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasikan, sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambilan data apa yang akan digunakan dan metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan.Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi 4 jenis yaitu (a). Data Nominal, (b). Data Ordinal, (c). Data Interval dan, (d). Data ratio
Demikianlah pula variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa dibedakan dengan cara yang sama1.      Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
2.      Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya. (ranking)
3.      Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang  sama. Contoh: variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan sebagainya.
4.      Variabel ratio,  adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. (Drs. Sumadi Suryabrata .Metologi Penelitian. hal. 26-27)



Sumber:
http://irabieber.wordpress.com/2011/12/15/teknik-pengumpulan-data/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_variabel_info2017.html
»»  READMORE...

Hipotesa

Diposkan oleh ema di 4:46 AM 0 komentar

Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian 

Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.

Jenis-jenis Hipotesa

Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
  1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,  atau  adanya perbedaan antara dua kelompok.
  2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam  penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian:
Hipotesis Kerja (H1)  ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih  efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan  Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
  1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
  2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
  3. Hipotesis harus dapat diuji
  4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
  5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variable
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

MENGUJI HIPOTESIS

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran. 

Kegunaan hipotesis

1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2. Menyiapkan peneliti pada kondisi fakta-fakta dan hubungan antar fakta.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta.
4. Sebagai panduan dalam pengujian dan penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

sumber :

»»  READMORE...

Metode Ilmiah

Diposkan oleh ema di 4:39 AM 0 komentar

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa inggris:scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:

      1. Observasi awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
1. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
2. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
3. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

2. Mengidentifikasi Masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
1. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
2. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
3. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

3. Merumuskan atau menyatakan hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
1. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
2. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

 

4. Melakukan Eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap. 
1. Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
2. Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
3. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
4. Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

5. Menyimpulkan hasil eksperimen

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
1. Jangan ubah hipotesis
2. Jangan abaikan hasil eksperimen
3. Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
4. Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab   ketidaksesuaian
5. Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

Karakteristik Metode Ilmiah diantaranya :
1. Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta
Menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi atau semacammnya . dan fakta” itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjut .
2. Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Pertimbangan Objektif
Pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya bukan bersifat subyektif, bebas dari prasangka dan kira”.
3. Karya Ilmiah Harus Menggunakan Asas Analisis
Maksudnya, karya ilmiah itu harus dapat dianalisis (diuraikan, dibandingkan, diinterpretasikan). yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi dan kaitan pmasalahan satu dengan lainnya.

4. Karya Ilmiah Harus Bersifat Kuantitatif – Kualitatif
Pendekatan ilmiah beda dengan pendekatan alamiah. Kalau pendekatan ilmiah itu sifatnya kuantitatif sedangkan pendekatan alamiah itu sifatnya kualitatif.
5. Karya Ilmiah Menggunakan Logika Deduktif – Hipotetik
Logika deduktif adalah penalaran yang bertitik tolak dan hal-hal yang sifatnya umum yang sudah memiliki kebenaran yang pasti baik dari hasil penelitian para pakar ato dari yang lainnya.
Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris melalui penelitian lapangan maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai logika deduktif-hipotetik
6. Karya Ilmiah Harus Menggunakan Logika Induktif Generalisasi
Kebenaran hipotesis bersifat rasional, oleh karenanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah masih harus dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian . Kesimpulan dari data empiris bsifat generalisasi. sedangkan kesesuaian data empiris dengan pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi. kesimpulan yg bersifat generalisasi dr data empiris disebut logika induktif yg kebenrannya bersifat probabilistik.


Sumber:
»»  READMORE...
 

Task Me !! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review