1. Posisi Manusia di Antara Mahluk Lain.
Di atas mukabumi ada macam tingkatan, yaitu benda mati, tumbuhan, binantang dan manusia. Yang pertama merupakan anorganisme dan tiga yang lain merupakan organisme.
Benda mati merupakan anorganisme mempuyai ciri-ciri tetap dan statis, tetap dalam arti tidak berubah dan tidak berkebang, stati berarti tidak berpindah tempat kecuali ada kekuatan dari luar yang menyebabkannya.
Tumbuhan merupakan organisme yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dibandingkan benda mati. Tumbuhan merupakan mahluk hidup, dapat berkembang dari tingkatan kecil ke tingkatan besar dan memiliki ciri-ciri kehidupan seperti metabolisme, respirasi, menerima rangsang, dan mampu berkembang biak. Tetapi tumbuhan tidak dapat berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Binatang mempunyai tingkantan lebih tinggi dari tumbuhan. Seperti tumbuhan, binatang memiliki ciri-ciri kehidupan namun binatang dapat bergerak. Peralatan tubuh disesuaikan dengan tempat dimana binatang itu hidup.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang, khususnya binatang yang menyusui. Manusia makin sadar tentang kelebihannya dan menurut ilmu sosial manusia dipisahkan dari binantang. Manusia merupakan mamalia, mahluk menyusui.
Menurut subsukunya, manusia termasuk Anthropoid (anthropos berarti manusia), kemudian menurut infrastruktur, manusia termasuk Hominidae. Menrut jenisnya manusia merupakan Homo sapiens yang berarti mahluk cerdas atau bijaksana. Manusiamemiliki kedudukan tertinggi di antara mahluk lain.
2. Aspek-Aspek Manusia.
Dapat dikatakan bahwa manusia terdiri atas dua aspek yaitu tubuhdan jiwa. Tubuh bersifat materi, dapat dilihat, diraba dan dirasa sehingga wujudnya nyata. Tetapi tubuh dinilai lebih rendah dari jiwa karena sifat materinya itu karena bila seseorang mati, tubuhnya membusuk, hancur dan akhirnya lenyap. Jiwa sifatnya abadi karena begitu meninggalkan tubuh iaakan kembalike asalnya , yaitu Tuhan secara abadi dan tidak mengalami kehancuran.
Karena kedua aspek tersebut saling berhubungan dan tidak mudah ditentukan mana yang lebih penting, muncullah tiga aliran berikut.
a. Aliran Materilisme.
Salah satu tokohnya adalah Ludwig Feuerbach (1804-1827). Aliran ini berpandapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Jiwa dalam tubuh merupakan masalah yang kurang penting karena jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh.
b. Aliran Spiritualisme.
Tokohnya adalah Plato (427-347 SM), berpandat bahwa jiwa lebih agung daripda badan, jiwa telah ada di alam atas sebelum masuk ke dalam badan, jiwa itu terjatuh ke dalam hidup duniawi lalu terikat kepada badan dan lahirlah menusia yang fana.
c. Aliran Dualisme.
Tokohnya antara lain Rene Discartes (1596-1650) yang mengatakan bahwa jiwa adalah substansi yang berpikir, sedangkan badan sebagai substansi yang berkeluasan.
3. Daya Manusia.
a. Akal dan Inteligensi.
Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Inteligensi di ukur dengan Inteligence Quotient (IQ) yang diperoleh dari hasil pembagian antara umur mental dan umur kelender dikalikan seratus.
Inteligensi seseorang berbeda dengan orang lain. Ada tiga faktor yang menyebabkan itu. Peratama, faktor keturunan yaitu pembawaan seseorang dari lahir. Kedua, faktor kematangan yaitu saat kemampuan seseorang menerima masalah-masalah yang dipikirkan. Ketiga, faktor motivasi.
b. Perasaan dan Emosi.
Perasaan dan emosi merupakan dua bagian integral dari keseluruhan aspek psikis manusia. Yang erat kaitannya dengan perasaan adalah emosi sebagai wujud perasaan yang kuat. Perasaan hanya menyangkut kerohania, sedangkan emosi mempengaruhi rohani dan jasmani. Perasaan ini tidak menguasai individu, tetapi tidak begitu hanya dengan emosi yang dapat menguasi individu.
Bandingkan dalam praktiknya, bagaimana perasaan seseorang yang sebenarnya halus, tetapi karena suatu kedaan yang kurang menyenangkan, ia berubah menjadi emosional.
c. Kemauan.
Menurut Dr. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Umum, kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Kemauan dalam kaitannya dalam Ilmu Budaya Dasar akan melahirkan keindahan.Karena ada rasa indah itu perlu didukung oleh adanya kemauan manusia untuk menciptakan suatu yang indah.
d. Fantasi.
Menurut Drs. Agus Sujanto, fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang barau. Dengan fantasi manusiadapat membuat suatu yang baru yang merupakan suatu kreasi. Dalam fantasi ini, unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia yang memungkinkan manusia untuk menciptakan kreasi yang baru yang dapat dinikmati.
e. Prilaku.
Keempat daya yang dimiliki manusia di atas, yaitu akal, perasaan dan emosi. Kemauan, dan fantasi merupakan hal-hal yang menentukan prilaku seseorang. Dan secara psikologis perbedaan antar manusia yang satu dan yang lain detentukan oleh dua faktor utama yaitu pembawaan dan lingkunga.
4. Tipologi Manusia.
Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolongkan-golongkan manusia atas dasar kepribadian.
Seorang pemikir Yunani kuni dan murid Hypocrates yang bernama Claudius Galenus (129-200) mengadakan tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh.Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu sebagai berikut :
a. Tipe Sanguinikus.
Orang-orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah yang banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar orang demikian adalah riang dan optimis Hal-hal positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri gerak dan bicaranya banyak, dan mudah menjadi pengambil prakarsa. Sedangkan yang negatif antara lain, yaitu sifatnya mendatar,perasaannya tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam Yang cocok dengan tipe ini adalah flegmatis.
b. Tipe Melankholikus.
Melankholis memiliki banyak empedu hitam dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaannya kebealikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah selalu ketakutan, mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dan kurang bergaraiah. Sisi positifnya adalah konsekuen, berhati-hati mengambil tidakan, mudah menepati janji dan stabil.
c. Tipe Kholerikus.
Didalam tubuhnya terdapat empedu kuning dengan perasaan dasarnya dalah selalu kurang puas. Segi negatifnya antara lain selalu gelisah, mudah eosional, menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang rasional dan mudah tersinggung. Segi positifnya adalah perasaannya hebat dan kuat, kesukaan diatasi dengan energi yang berlebihan, banyak prakrasa dalam usahanya.
d. Tipe Flegmatikus.
Dalam tubuhnya terdapat banyak lendir dengan perasaan dasarnya tenang, netral dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi Positifny, tidak banyak ketegangan, optimis, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratu, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, tidak peka, dingin hati, penyusaian terhadap lingkungan terlambat, perasaannya pasif menjemukan dan bersikap agak konservatif.